Senin, 09 Desember 2019
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGUJIAN PENYAKIT PULLORUM
Pasal 3. Ketentuan pengujian Pullorum
1. Pengujian penyakit pullorum harus dilaksanakan pada ayam bibit
2. Pengujian pertama dilakukan pada ayam bibit yang berumur 14 minggu sampai menjelang bertelur, selanjutnya dilaksanakan secara teratur satu kali dalam waktu selang enam bulan
3. Tiap kali pengujian harus dilakukan ulangan selang waktu 35 hari sampai tidak ditemukan reaktor lagi dalam dua kali ujian ulang berturut turut
4. Apabila dari hasil pengujian pertama atau dari hasil penguujian ulangan ditemukan reaktor, maka harus dilakukan pengujian ulangan terhadap semua ayam bibit yang ada
5. Perusahaan dapat dinyatakan bebas penyakit pullorum apabila dari pengujian pertama dan pengujian ulangan tidak ditemukan reaktor
6. Pengujian selanjutnya terhadap ayam bibit yang sama dilakukan paling lama 1 tahun sekali
Pasal 4.
Ketentuan reaktor
1. Setiap reaktor harus segera dimusnahkan
2. Setiap reaktor dubius harus segera diisolasi untuk selanjutnya diuji ulang setelah selang waktu 35 hari
Pasal 5.
Telur yang berasal dari perusahaan ayam bibit yang tidak bebas pullorum tidak boleh digunakan sebagai telur tetas
Prosedur koleksi sampel serum/darah
Tujuan dari koleksi sampel darah dan serum ini untuk mengecek antibody post vaksinasi atau mendeteksi penyakit dan mengecek maternal antibody
Alat dan bahan
Tabung, effendov, spuit 3cc
Termos es, es
Prosedeur
1. Pengambilan sampel di vena sayap dengan spuit 3 cc
2. Gunakan spuit yang bersih dan steril
3. Ambilah sampel darah 1,5 – 2 cc dan taruhlah di tabung atau dibiarkan dalam spuit. Letakkan tabung atau spuit dengan posisi mendatar dengan kemiringan (slant) untuk mendapatkan serum yang banyak
4. Jagalah posisi tabing atau spuit pada posisi slant sampai darah cloted
5. Tempatkan seru pada suhu kamar (20 s.d 27 C) untuk 2-4 jam setelah darah cloted
6. Taruhlah dalam kantong plastic yang tebal dan beri label informasi ( nama farm, umur, tanggal pengambilan, jumlah flok)
7. Dinginkan dalam termos es dan kirim ke lab dalam jangka waktu kurang dari 12 jam
8. Jika pengiriman tertunda atau pengiriman dengan waktu lebih dari 12 jam maka segera pisahkan serum dan dinginkan di kulkas (jika waktu pendek) atau bekukan (untuk waktu yang lebih lama)
9. Ketika akan pengiriman ke lab, maka taruhlah serum dalam sterofoam yang telah diisi ice pack
Nb : - ambilah sampel dengan jumlah melebihi dari yang direncanakan untuk pemilihan sampel terbaik bagi petugas laboratorium
- bila serum tidak mencukupi maka taruhlah kedalam ependof dan sentrifus dalam kecepatan 1300 rpm selama 2 menit dengan menggunakan mikro sentrifuge
1. Pengambilan sampel di vena sayap dengan spuit 3 cc
2. Gunakan spuit yang bersih dan steril
3. Ambilah sampel darah 1,5 – 2 cc dan taruhlah di tabung atau dibiarkan dalam spuit. Letakkan tabung atau spuit dengan posisi mendatar dengan kemiringan (slant) untuk mendapatkan serum yang banyak
4. Jagalah posisi tabing atau spuit pada posisi slant sampai darah cloted
5. Tempatkan seru pada suhu kamar (20 s.d 27 C) untuk 2-4 jam setelah darah cloted
6. Taruhlah dalam kantong plastic yang tebal dan beri label informasi ( nama farm, umur, tanggal pengambilan, jumlah flok)
7. Dinginkan dalam termos es dan kirim ke lab dalam jangka waktu kurang dari 12 jam
8. Jika pengiriman tertunda atau pengiriman dengan waktu lebih dari 12 jam maka segera pisahkan serum dan dinginkan di kulkas (jika waktu pendek) atau bekukan (untuk waktu yang lebih lama)
9. Ketika akan pengiriman ke lab, maka taruhlah serum dalam sterofoam yang telah diisi ice pack
Nb : - ambilah sampel dengan jumlah melebihi dari yang direncanakan untuk pemilihan sampel terbaik bagi petugas laboratorium
- bila serum tidak mencukupi maka taruhlah kedalam ependof dan sentrifus dalam kecepatan 1300 rpm selama 2 menit dengan menggunakan mikro sentrifuge
Pullorum rapid test aglutination
Indikasi :
Untuk
mendiagnosa penyakit pullorum pada ayam
A. Alat dan Bahan
1. Peralatan
spuit (untuk mengambil darah)
tabung reaksi kecil/efendof untuk memisahkan serum
obyek gelas/lempeng kaca/porselin putih
ose
single chanel micropipet
fintip
kapas
ATK dan form isian
coolboks
tabung reaksi kecil/efendof untuk memisahkan serum
obyek gelas/lempeng kaca/porselin putih
ose
single chanel micropipet
fintip
kapas
ATK dan form isian
coolboks
2. Bahan
alkohol
B. Pengambilan Spesimen
- Siapkan efendop dan diberi penanda
- Ambil darah ayam menggunakan spuit dan dipindahkan ke dalam tabung reaksi/efendop yang telah diberi penanda
- Catat data spesimen ke dalam form COVERSHEET PENGUJIAN AGLUTINASI PULLORUM
- Bila spesimen tidak segera diuji maka spesimen disimpan di dalam freezer.
C. Pengujian spesimen
- Kocok antigen sampai homogen sebelum digunakan
- Ambil 1
tetes serum (50µl) menggunakan single chanel micropipet, kemudian teteskan pada
obyek gelas dan tambahkan 1 tetes antigen (1:1)
- Campur dan
aduk menggunakan ose
- Goyang
selama 2 menit dan segera lakukan pembacaan hasil
- Reaksi sesudah
2 menit tidak dibaca
- Catat hasilnya dalam form COVERSHEET PENGUJIAN AGLUTINASI PULLORUM
- (+) Aglutinasi jelas dengan cairan di sekitarnya jernih
- (±) Aglutinasi halus dengan cairan disekitarnya jernih
- (-) Tidak terjadi aglutinasi, campuran serum dan antigen tetap homogen
E. interpretasi Hasil
- (+) ayam memiliki antibodi terhadap Salmonella pullorum
- (-) ayam tidak memiliki antibodi terhadap Salmonella pullorum
- (±) pengujian harus diulang
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Indikasi : Untuk mendiagnosa penyakit pullorum pada ayam A. Alat dan Bahan 1. Peralatan ...
-
Reagents · Sodium chloride NaCl 40.0g · Potassium chloride KCl 1.0g · Potassium dihydroge...
-
Pasal 3. Ketentuan pengujian Pullorum 1. Pengujian penyakit pullorum harus dilaksanakan pada ayam bibit 2. Pengujian pertama dilakukan ...